Menatap Masa Depan STH Garut



“Bapak tidak akan mewariskan harta benda, melainkan cukup memodali kalian dengan dasar pendidikan tinggi saja. Menurut pengalaman hidup Bapak, warisan harta bisa-bisa hanya tertinggal cerita saja pada akhirnya. Sedangkan kalau kalian bermodalkan ilmu pengetahuan, harta benda justru bisa beranak-pinak nantinya…. “ (alm. H. Momon Gandasasmita).


Saat ini, boleh dikatakan hampir semua orang sudah paham tentang penting dan berartinya makna pendidikan, dari tingkat dasar hingga yang tertinggi, dalam setiap sendi kehidupan kita.

Meski demikian, masih banyak juga keluarga yang mengalami berbagai persoalan dalam menentukan pilihan jenis pendidikan yang cocok dan sesuai dengan kemampuan dan keinginnya. Hal tersebut bahkan dapat terjadi tanpa memandang tingkat ekonomi keluarga tersebut, baik yang rendah atau pun sudah relatif tinggi.

Yayasan Puspita Intan Permata hadir di Garut, sebuah kota kabupaten yang terus berkembang pesat, untuk ikut membantu menjawab permasalahan itu. Yayasan berusaha menjadi alternatif solusi yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan pembangunan di berbagai sektor di wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat.

Keberadaan Yayasan Puspita Intan Permata  sejak tahun 1992, tak dapat dilepaskan dari peran dan kepemimpinan ayahanda kami, alm. H. Momon Gandasasmita. Beliau memilih mewariskan yayasan pendidikan dibandingkan dengan meninggalkan sebuah PT (perusahaan) dengan aset-asetnya. Hal tersebut dilandasi juga oleh ajaran Nabi saw., bahwa kelak ketika seorang anak Adam meninggal maka seluruh amalannya terputus, kecuali tiga hal: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.

Harapan alm. Ayahanda yang sangat besar untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan masyarakat Garut, khususnya dalam bidang ilmu hukum, tentunya terkait pula dengan kompetensi keilmuan dan profesionalitas yang dimiliki oleh beliau dan kami sekeluarga saat itu.

Sebagai gambaran dekatnya kami dengan dunia hukum, dari empat bersaudara putra-putri beliau, tiga di antaranya; Hj. Mita Permatasari, Hj. Diah Puspitasari dan H. Aria Santana memilih pendidikan S1 pada bidang Ilmu Hukum di Universitas Parahyangan Bandung. Tak hanya itu, ibunda kami Hj. Itjeu Fatimah juga menempuh pendidikan hukum sejak bangku SMP. Beliau bersekolah di Sekolah Hakim & Djaksa Malang, yang dilanjutkan hingga jenjang S1 Ilmu Hukum di usia pensiunnya.

Pengetahuan dan pengalaman kami selama menempuh pendidikan ilmu hukum, maupun dalam kehidupan keseharian, melahirkan kesimpulan bersama tentang betapa pentingnya keberadaan hukum dan perangkatnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beruntunglah pula seseorang yang menguasai ilmu hukum di dalam setiap aktivitas kehidupan sosial kemasyarakatan sehari-hari yang dijalaninya.

Beranjak dari rasa dan pemikiran yang sama tersebut, kami para ahli waris penerus perjuangan almarhum Ayahanda di dunia pendidikan, bertekad untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan Yayasan Pendidikan Puspita Intan Permata agar tetap eksis dan berkiprah di Kabupaten Garut. Perjuangan dalam ikut mencerdaskan kehidupan masyarakat Garut ini, khususnya diwujudkan melalui Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Garut.

Masyarakat madani yang sama-sama kita cita-citakan, tentunya memerlukan sumber daya manusia yang handal di bidang Ilmu Hukum, terkait dengan penataan dan pelaksanaan berbagai peraturan perundangan di semua sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Disadari ataupun tidak, sebaik dan sebagus apapun proyek pembangun fisik di setiap wilayah yang ada di NKRI, tanpa pemahaman dan kesadaran hukum warga masyarakatnya, maka hal tersebut akan sia-sia saja. Hukum dan kesadaran hukum masyarakat mutlak dibutuhkan dalam setiap proses pembangunan yang sedang dilakukan di negara kita.

Tanpa pengetahuan dan kesadaran hukum warganya, kehidupan sebuah negara tidak mungkin dapat berjalan dengan baik. Suatu daerah bisa menciptakan harmonisasi kehidupan bermasyarakat, apabila warganya patuh dan taat kepada semua norma yang ada. Suatu wilayah kerja yang sedikit jumlah praktisi hukumnya, dapat pula dipastikan penegakan hukumnya akan terkendala.

Pemikiran mendasar inilah yang membuat kami, para pengelola Yayasan Pendidikan Puspita Intan Permata, semakin bersemangat untuk  mengembangkan Sekolah Tinggi Hukum Garut. Sekolah ini ditujukan untuk dapat menjadi kebanggaan warga Garut.

STH Garut adalah satu-satunya lembaga pendidikan sejenis di Kabupaten Garut yang concern dan peduli terhadap tumbuh-kembangnya kesadaran hukum di wilayah ini, melalui layanan pendidikan yang mampu mencetak kader-kader penerus bangsa yang dapat menjaga dan menjamin tegaknya hukum di negara kita.

Pengembangan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum dimulai dengan peningkatan tata kelola administrasi yang handal serta profesional, serta pembenahan tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. Pelayanan terhadap mahasiswa dan masyarakat juga akan maksimal melalui peningkatan kualitas pengajar dan sarana prasarananya. Hal-hal tersebutlah yang akan menjadi prasyarat terciptanya mahasiswa/mahasiswi berprestasi. Kiprah mereka akan tercermin melalui penelitian dan pengabdian masyarakat yang tepat sasaran, sehingga keberadaan lembaga ini dapat dirasakan secara langsung  oleh masyarakat sekitar, maupun pemerintah Kabupaten Garut secara umum.

Demikianlah niat dan tekad kami, para pengurus Yayasan Pendidikan Puspita Intan Permata dalam mengelola Lembaga Pendidikan STIH Garut yang sama-sama kita cintai. Semoga Allah SWT selalu merestui dan meridhoi gerak dan langkah ini, sehingga apapun yang kita lakukan bernilai ibadah. Aamiin yaa Robbal aalamiin.

Post a Comment

1 komentar:

  1. They could possibly be} held 코인카지노 over a particular period or be a sequence of knockout rounds. There could possibly be} an entrance payment payable, or it could be free, or even by invitation solely. The Martingale strategy calls for simply inserting bets, similar to Red or Black, Odd or Even, and 1-18 or 19-36, all of which pay 1/1. After this, wagers can't be positioned whereas the ball is in motion.

    BalasHapus